MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Tujuan Utama manajemen risiko keuangan adalah untuk
meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam
harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas. Risiko volatilitas harga yang
dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Para pelaku pasar cenderung tidak
berani mengambil risiko. Perantara jasa keuangan dan pencipta pasar memberikan
respons dengan menciptakan produk keuangan yang memungkinkan seorang pelaku
pasar untuk mengalihkan risiko perubahan harga tak terduga kepada orang
lain-pihak lawan.
Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk,
Risiko-risiko lainnya :
• Risiko likuiditas timbul karena tidak semua produk
manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas. Pasar yang sangat
tidak likuid ini misalnya seperti real estate dan saham dengan kapitalisasi
kecil.
• Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar
tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahan. Kejatuhan pasar saham
pada tahun 2000 merupakan suatu contoh kasus.
• Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak
lawan dalam kontrak manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya. Sebagai
contoh , pihak lawan yang menyepakati penukaran euro Prancis menjadi dolar
Kanada mungkin gagal untuk menyerahkan euro pada tanggal yang dijanjikan.
• Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena
pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan
tertentu. Sebagai contoh bursa efek Kuala Lumpur tidak mengizinkan penggunaan
shrot sales sebagai alat lindung nilai terhadap penurunan harga ekuitas.
• Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi
lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
Sebagai contoh, perlakuan kerugian valuta asing sebagai keuntungan modal ketika
laba biasa lebih disukai.
• Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu
transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang
hendak dilindung nilai. Contohnya adalah ketika keuntungan atas lindung nilai
terhadap komitmen pembelian diperlakukan sebgaai “laba lain-lain” dan bukan
sebagai pengurang biaya pembelian.
MENGAPA MENGELOLA RISIKO KEUANGAN ?
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat
menunjukkan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengendalikan risiko keuangan. Jika nilai perusahaan menyamai nilai kini arus
kas masa depannya, manajemen potensi risiko yang aktif dapat dibenarkan dengan
beberapa alasan.
Pertama, manajemen eksposur membantu dalam
menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil
dapat meminimalkan kejutan laba sehingga meningkatkan nilai kini ekspektasi
arus kas. Manajemen eksposur yang aktif memungkinkan perusahaan untuk
berkonsentrasi pada risiko bisnisnya yang utama.
Para pemberi pinjaman, karyawan dan pelanggan juga
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur. Akhirnya karena kerugian yang
ditimbulkan oleh risiko harga dan suku bunga tertentu dialihkan kepada
pelanggan dalam bentuk harga yang lebih tinggi, manajemen eksposur membatasi
risiko yang dihadapi oleh konsumen.
PERANAN AKUNTANSI
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi
respons risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
risiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi
efektivitas program lindung nilai.
A. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentifikasikan berbagai jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut
sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan
berbagai risiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya.
Dan biasanya disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai
mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang
mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta
asing dan suku bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga
dari kubus pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar
dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
Jika seorang pesaing membeli topi bisbol dari luar
negeri dan mata uang negara sumber pembelian mengalami penurunan nilai relatif
terhadap mata uang negara anda, maka perubahan ini dapat menyebabkan pesaing
anda mampu untuk menjual dengan harga yang lebih rendah daripada anda. Ini
disebut sebagai risiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
B. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam
proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang
berkaitan dengan alternatif strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur
manfaat dari lindung dinilai dan dibandingkan dengan biaya plus biaya
kesempatan berupa keuntungan yang hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan
pasar.
C. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling
umum
dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam
dunia kurs mengambang, manajemen risiko mencakup : 1) antisipasi pergerakan
kurs, 2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan, 3)
perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan 4) pembuatan pengendalian
manajemen risiko internal.
1. Peramalan atas Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat
peramalan kurs (yaitu depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam
faktor-faktor berikut ini :
• Perbedaan Inflasi (inflation differential).
Kebijakan moneter (monetery policy)
• Neraca Perdagangan (balance of trade)
• Neraca pembayaran (balance of payment)
• Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri
(international monetary reserve and debt capacity)
• Anggaran nasional (national budget)
• Kurs forward (forward exchange quotations)
• Kurs tidak resmi (unofficial rates)
• Perilaku mata uang terkait (behavior of related
currencies)
• Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)
• Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity
option prices)
Faktor politik sangat mempengaruhi nilai mata uang di
banyak negara. Respons politik terhadap tekanan devaluasi atau revaluasi sering
kali menghasilkan pengukuran untuk sementara waktu (temporer) dan bukan
penyesuaian kurs. Pengukuran temporer ini meliputi pajak tertentu, kontrol
impor, insentif ekspor, dan kontrol mata uang .
Kurs pasar kini (yaitu kurs forward) menunjukkan
adanya konsensus dari seluruh pelaku pasar atas kurs valuta asing di masa
mendatang. Kurs forward merupakan estimasi terbaik yang ada untuk kurs di masa
mendatang. Acaknya perubahan kurs valas mencerminkan perbedaan opini atas kurs
di kalngan pelaku pasar.
2. Manajemen Potensi Risiko
Menyusun struktur permasalah perusahaan untuk
meminimalkan pengaruh buruk kurs memerlukan informasi mengenai potensi terhadap
risiko valas yang dihadapi. Potensi terhadap risiko valas timbul apabila
perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu
perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini
berpusat pada dua jenis potensi risiko: translasi dan transaksi.
Potensi Risiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan
kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan
kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Sebagai contoh,
sebuah induk perusahaan AS yang mengoperasikan anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya di ekuador (dengan mata uang fungsional dolar AS) mengalami
perubahan nilai dolar atas aktiva moneter bersih di ekuador jika nilai tukar AS
mengalami perubahan relatif terhadap dolar. Aktiva atau kewajiban dalam mata
uang asing menghadapi potensi risiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs
menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.
Kelebihan antara aktiva terpapar risiko dengan
kewajiban terpapar (yaitu pos-pos dalam mata uang asing yang ditranslasikan
berdasarkan kurs kini ) menyebabkan timbulnya posisi aktiva terpapar bersih.
Potensi ini disebut potensi risiko positif. Devaluasi mata uang asing relatif
terhadap mata uang pelaporan menimbulkan kerugian translasi. Revaluasi mata
uang asing menghasilkan keuntungan translasi. Sebaliknya, jika perusahaan
memiliki posisi kewajiban terpapar bersih atau potensi risiko negatif apabila
kewajiban terpapar melebihi aktiva terpapar. Devaluasi mata uang asing
menyebabkan timbulnya keuntungan translasi. Revaluasi mata uang asing
menyebabkan kerugian translasi.
Laporan multi mata uang juga memungkinkan induk
perusahaan untuk menggabungkan laporan potensi risiko yang serupa dari seluruh
anak perusahaan luar negerinya dan melakukan analisis secara terus menerus
potensi risiko translasi di seluruh dunia berdasarkan mata uang nasional.
Analisis ini sangat membantu khususnya jika manager lokal bertanggungjawab
terhadap perlindungan atas potensi risiko tranlasi.
Potensi Risiko Transaksi
Potensi risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan
dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi
yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian
translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap
arus kas.
Kontrol terpusat terhadap keseluruhan potensi risiko
mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing
perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi
mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi
risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat
melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk
menghilangkan kerugian potensial.
Potensi risiko Akuntansi versus Ekonomi Ini merupakan
pengaruh perubahan nilai mata uang terhadap kinerja operasi dan arus kas masa
depan perusahaan. Misalnya, jumlah aktiva terpapar anak perusahaan sebesar $
25.000 dan jumlah kewajiban terpapar sebesar $ 7.500, Selisihnya adalah potensi
risiko bersih yaitu sebesar $ 17.500. Berdasarkan laporan ini seorang manajer
keuangan dapat memutuskan untuk melakukan lindung nilai atas posisi ini dengan
menjual sebanyak 17,5 juta dolar Australis dalam pasar forward mata uang.
Laporan potensio risiko tradisional mempertimbangkan
pengaruh perubahan kurs terhadap saldo akun per tanggal laproan keuangan.
Laporan aurs kas multi mata uang menekankan potensi risiko yang dihasilkan oleh
perubahan kurs selama periode anggaran yang berlaku.
Istilah potensi risiko ekonomi menunjukkan bahwa
perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga
masukan dan keluaran perusahaan relatif terhadap harga kompetitor luar negeri.
Potensi risiko ekonomi atau operasi sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan
dengan potensi risiko translasi atau transaksi. Dengan demikian pengelolaan
atas potensi risiko semacam itu memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih
bersifat strategis dan bukan taktis.
Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai
struktural yang mencakup pemilihan atau relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko operasi usaha secara keseluruhan. Sebagai alternatif,
induk perusahaan dapat mengambil pendekatan portofolio untuk pengurangan risiko
dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi potensi risiko yang
dihadapi.
Pengukuran potensi risiko operasi yang tepat
memerlukan pemahaman struktur pasar di mana perusahaan dan pesaingnya melakukan
kegiatan usaha, serta pengaruh kurs riil (sebagai kebalikan dari nominal).
Pengaruh ini sukar untuk diukur. Karena potensi risiko operasi cenderung berada
dalam periode waktu yang lama, ketidak pastian dalam hal dapat diukur atau
tidak, dan tidak berdasarkan pada komitmen secara terbuka, maka akuntan harus
menyediakan informasi yang mencakup berbagai fungsi operasi dan periode waktu.
Strategi Perlindungan Sekali potensi risiko kurs yang
dihadapi dapat diidentifikasikan, langkah berikutnya adalah merancang strategi
lindung nilai untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi risiko tersebut.
Strategi ini mencakup :
• Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan dengan menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva
dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko
perusahaan positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di
negara yang rentan terhdap devaluasi meliputi :
1. Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal
sebesar tingkat minimum yang diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.
2. Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang
diperlukan untuk ekspansi modal kepada induk perusahaan.
3. Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dan
piutang dagang yang beredar dalam mata uang lokal.
4. Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang
dalam mata uang lokal.
5. Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.
6. Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam
persediaan dan aktiva lainnya dalam mata uang lokal yang tidak terlalu
terpengaruh oleh kerugian devaluasi.
7. Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan
mata uang yang kuat.
• Lindung Nilai Operasional Bentuk perlindungan risiko
ini berfokus pada variabel variabel yang mempengaruhi pendapat dan beban dalam
mata uang asing. Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin
keselamatan yang lebih besar terhadap potensi kerugian mata uang.
• Lindung Nilai Struktural Lindung nilai ini mencakup
relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan atau mengubah negara yang menjadi sumber bahan mentah atau komponen
manufaktur.
• Lindung Nilai Kontraktual, Berbagai instrumen
lindung nilai kontraktual telah dikembangkan untuk memberikan fleksibilitas
yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta
asing yang dihadapi.
Kebanyakan instrumen keuangan ini adalah derivatif ,
dan bukan merupakan instrumen dasar. Instrumen keuangan dasar, seperti perjanjian
pembelian kembali (piutang), obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi
akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Instrumen
derivatif merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan hak atau kewajiban
khusus dan memperoleh nilainya dan instrumen keuangan atau komoditas lainnya.
Banyak di antaranya didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.
Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Merupakan kontrak
atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaanya
untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak
mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup antara
lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk
memahami pentingnya akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik
akuntansi lindung nilai yang dasar. Komponen dasar laporan keuangan (tanpa
pajak).
Para analis biasanya memusatkan perhatian pada operasi
ketika mengevaluasi seberapa baik manajemen telah menjalankan usaha intinya.
Laba bersih mencakup pengaruh kejadian luar biasa atau peristiwa jarang terjadi
yang cukup membingungkan.
Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang
telah diterima secara internasional adalah menetapkan nilai produk menurut
pasar dengan timbul keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari
laba nonoperasi. Beberapa kriteria lindung nilai yang memadai, mencakup hal-hal
berikut:
1. Pos-pos yang sedang dilindungi nilai menimbulkan
risiko pasar yang harus dihadapi perusahaan
2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai
3. Perushaan menentukan instrumen yang akan digunakan
untuk lindung nilai
4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai
yang dilakukan kemungkinan besar akan efektif dilakukan.
Kontrak Forward Valas Kontrak forward valuta merupakan
perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang
dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak
forward menimbulkan asanya premium (apabila kurs forward>kurs spot) atau
diskon (kurs forward.
Keuntungan atas kontrak forward secara efektiff telah
mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat
dibuat. Diskon kontrak forward merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.
Tampilan diatas juga dapat terjadi dalam bentuk
perkiraan akan dilakukan penjualan ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari
transaksi masa lalu ataupun juga bukan hasil dari komitmen penjualan
perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti
(antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas kontrak
forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan dalam peso
pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagi bagian dari laba komprehensif.
Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi labab kini di dalam periode saat
penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASI LUAR
NEGERI
Kapan saja sebuah anak perusahaan luar negeri yang
memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan induk
perusahaan, maka akan timbul kerugian translasi jika nilai uang asing mengalami
penurunan relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi juga
terjadi jika anak perusahaanluar negeri memiliki posisi kewajiban bersih
terpapar dan nilai mata uang asing meningkat relatif terhadap mata uang induk
perusahaan. Salah satu cara untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan
membeli kontrak forward. Strategi ini berarti menggunakan keuntungan transaksi
yang direalisasikan dari kontrak forward untuk mengimbangi kerugian translasi.
BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING
Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan
menggunakan kontrak forward dan opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang
dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. (Kurs forward
merupakan indikator kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak telah
jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui sebelum
penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs yang tersedia
untuk periode kontrak yang tersisa.
Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam
nilai instrumen lindung nilai terjadi apabila dervatif keuangan tidak
diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh, pengukuran keuntungan atau kerugian
yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung pada apakah opsi tersebut
diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di luar bursa utama. Penilaian
opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek
utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melaui
perntara. (over-the –counter). Disini pada umumnya akan digunakan rumus
penentuan harga secara matematis. Model penentuan harga opsi yang disebut model
Black-Scholes dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.
PENGUNGKAPAN
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39
sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
• Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan
transaksi lindunga nilai
• Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
• Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang
dilindung nilai
• Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
• Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian
efektivitas lindung nilai
• Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung
nilai tersebut akan sangat afektif untuk meminimalkan risiko pasar
• Penilai berjalan mengenai efektivitas lindung nilai
aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan Kendali Keuangan
Setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektifitas
program lindung nilai. Umpan balik dari system evaluasi yang berjalan akan
membantu untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko.
Penilaian kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai
kapan strategi yang ada sudah tidak lagi tepat untuk dilakukan.
Poin-poin pengendalian Keuangan Sistem evaluasi
kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup, tetapi
tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan
luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran
kinerja seluruh prodram manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan
lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem
evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa
bagian trasuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Dalam banyak organisasi, manajemen risiko valuta asing
tersentralisasi pada kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para manajer
anak perusahaan untuk berkonsentrasi pada usaha intinya. Namun demikian, ketika
membandingkan hasil aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem evaluasi harus
memiliki acuan yang digunakan untuk membandingkan keberhasilan perlindungan
risiko perusahaan.
ACUAN YANG TEPAT Standar yang tepat yang digunakan
untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap
sistem penilaian kinerja. Dalam manajemen risiko valuta asing,
pertanyaan-pertanyaan berikut ini harus dipertimbangkan ketika hendak memilih
sebuah acuan.
• Apakah acuan yang tepat mewakili suatu kebijakan
yang seharusnya diikuti?
• Apakah acuan ini dapat diperjelas di bagian awal?
• Apakah acuan ini memberikan strategi dengan biaya
yang lebih rendah dibandingkan alternatif lainnya?
Jika program manajemen risiko valas tersentralisasi,
maka acuan yang tepat dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan program
perlindungan risiko perusahaan merupakan program yang dapat diimplementasikan
oleh manajemen setempat. Perusahaan yang menolak risiko valuta asing secara
otomatis mungkin melakukan lindung nilai terhadap potensi risiko luar negeri
yang mungkin dihadapi melalui pasar forward atau peminjaman dalam mata uang
lokal.Kinerja suatu produk lindung nilai tertentu (seperti swap mata uang),
atau kinerja seorang manajer risiko, akan dinilai dengan membandingkan imbalan
ekonomi yang dihasilkan dari transaksi yang secara aktif dilindung nilai dengan
imbalan ekonomi yang seharusnya akan diperoleh seandainya suatu perlakuan acuan
telah digunakan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan risiko keuangan harus dapat
merekonsiliasikan sistem pelaporan internal. Hal ini umumnya merupakan wilayah
kekuasaan departemen kontroler perusahaan. Pendekatan tim merupakan cara yang
efektif dalam merumuskan tujuan risiko keuangan, standar kinerja, serta
sistempengawasan dan pelaporan. Manajemen risiko keuangan merupakan contoh
utama di mana keuangan perusahaan dan akuntansi sangat berkaitan erat.
Sumber :
http://manajeemnrisikokeuangan.blogspot.com/
http://animo-antolog.blogspot.com/2011/05/manajemen-resiko-keuangan.html
http://hati-sitinurlola.blogspot.com/2012/06/bab-11-manajemen-resiko-keuangan.html
Nama
: Dina Aqmarina
NPM : 22210056
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional