- PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI
SEJARAH
Akuntansi harus memberikan respon terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalm lingkup operasinya. Pada awalnya akuntansi tidak lebih dari sistem pencatatan perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak. Namun seiring semakin bermunculan perusahaan-perusahaan moderen yang mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodik maka akuntan harus mengikuti perkembangan yang terjadi dan mampu untuk mengukur dan melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mampu mengungkapkan praktik-praktik kotor yang terjadi. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga.
PERKEMBANGAN
Dengan memahami perkembangan akuntansi yang terjadi maka kita akan mampu memahami sistem akuntansi suatu negara dengan faktor yang mempengaruhinya, karena akuntansi bereaksi pada lingkungannya, maka akuntansi setiap negara akan berbeda karena lingkungan yang berbeda pada setiap negara. Ada delapan faktor yaitu :
Dengan memahami perkembangan akuntansi yang terjadi maka kita akan mampu memahami sistem akuntansi suatu negara dengan faktor yang mempengaruhinya, karena akuntansi bereaksi pada lingkungannya, maka akuntansi setiap negara akan berbeda karena lingkungan yang berbeda pada setiap negara. Ada delapan faktor yaitu :
1. Sumber
pendanaan.
Dengan pasar
ekuitas yang kuat akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait.
2.Sistem
hukum.
Sistem hukum
menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi.
3.
Perpajakan.
Peraturan
pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus
mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk
kegiatan perpajakan.
4. Ikatan politik
dan ekonomi. Integrasi ekonomi melalui pertumbuhan perdagangan dan arus modal
internasional merupakan pendorong kuat akan konvergensi standar akuntansi.
5. Inflasi.
inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan (tendensi) suatu negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap
akun-akun perusahaan.
6. Tingkat
perkembangan ekonomi. Mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan
dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat
pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated)
akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
8. Budaya.
Hofstede
menjelaskan empat dimensi budaya nasional (nilai sosial):
-
Individualisme, merupakan kecenderungan terhadap
tatanan sosial yang tersusun longgar dibandingkan terhadap tatanan yang
tersusun ketat dan saling tergantung.
-
Jarak kekuasaan, sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan
dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dan dapat diterima.
-
Penghidaran ketidakpastian,
-
Maskulinitas, sejauh man peranan gender di bedakan dan
kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat (nilai-nilai maskulin yang
tradisional) ditekankan daripada hubungan dan perhatian (nilai-nilai feminim
yang tradisional) Berdasarkan analisis diatas gray mengusulkan empat dimensi
nilai akuntansi yang memengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara :
•
Provesionalisme versus kontrol wajib : preferensi terhadap pelaksanaan
pertimbangan provesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional
dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yangtelah di tentukan.
• Keseragaman versus fleksibilitas : preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan dengan fleksibilitas dalam berekasi terhadap suatu keadaan tertentu.
• Konservatisme versus optimisme : preferensi terhadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat yang berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebutuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang hati-hati untuk menangani ketidakpastian masa depan
• Keseragaman versus fleksibilitas : preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan dengan fleksibilitas dalam berekasi terhadap suatu keadaan tertentu.
• Konservatisme versus optimisme : preferensi terhadap ukuran-ukuran laba yang lebih konservatif merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran ketidakpastian yang kuat yang berasal dari perhatian terhadap keamanan dan kebutuhan yang dipersepsikan untuk mengadopsi pendekatan yang hati-hati untuk menangani ketidakpastian masa depan
•
Kerahasiaan versus tranparansi : preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan
informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan
untuk mengungkapkan informasi kepada publik.
KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan r basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia. Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an dengan mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar.
1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi Praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional. Akuntansi di Swedia berkembang dari pendekatan makroekonomi.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan r basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia. Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an dengan mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di negara-negara barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar.
1) Berdasarkan pendekatan makroekonomi Praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan memimpin kebijakan nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan mereka dengan kebijakan nasional. Akuntansi di Swedia berkembang dari pendekatan makroekonomi.
2) Berdasarkan
pendekatan mikroekonomi Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi.
Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk
bertahan hidup. Akuntansi di Belanda berkembang dari pendekatan mikroekonomi.
3) Berdasarkan
pendekatan independen. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan
prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalakan. Akuntansi berkembang
secara independen di Inggris dan Amerika Serikat.
4) Berdasarkan
pendekatan yang seragam. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan
penyajian akan memudahkn perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan
manajer untuk menggunakan informasi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Perancis, dengan bagan akuntansi nasional yang seragam, merupakan pendukung
utama pendekatan seragam.
Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara:
Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode Akuntansi juga dapat diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suatu negara:
1. Akuntansi
dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap
“penyajian wajar”, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi
keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporn
keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan informasi investor luar. Penentuan standar
akuntansi cenderung merupakan aktivitas sector swasta dengan peranan penting
yang dimainkan oleh profesi akuntansi.
2. Akuntansi
dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistik,
tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara
akuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah (“orang dalam”) mendominasi
sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor.
Penentuan standar akuntansi cenderung merupakan aktivitas sektor public dengan
relative sedikit pengaruh dari profesi akuntansi.
Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum terdapat beberapa alasan yang menyebabkan perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang, yaitu: (1) Ratusan perusahaan saat ini mencatatkan sahamnya pada bursa efek di luar negara asal mereka. (2) Beberapa negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang professional dan independen. (3) pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia. Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti:
Sistem Praktik: Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum terdapat beberapa alasan yang menyebabkan perbedaan akuntansi pada tingkat nasional menjadi semakin hilang, yaitu: (1) Ratusan perusahaan saat ini mencatatkan sahamnya pada bursa efek di luar negara asal mereka. (2) Beberapa negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang professional dan independen. (3) pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia. Pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti:
1.
Depresiasi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva
selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan
untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum),
2. Sewa guna
usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap (properti) diperlakukan
seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi
yang biasa (kepatuhan hukum),
3. Pension
dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar)
atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti bekerja (kepatuhan
hukum).
Nama : Dina Aqmarina
NPM : 22210056
Kelas : 4EB22
Mata Kuliah : Akuntansi Internasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar